Diambek nai: www.margalubai.blogspot.com
Nama Desa Aur “bahasa Lubai : Duson Aor”.
Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang dekat Sungai, atau ketika pendiriannya desa ini banyak pohon Bambu. Aur dalam bahasa Sunda adalah sungai. Jika kata Aur ditambah huruf a menjadi Aura, maka menurut ilmu Fengshui adalah suatu energi yang tidak nampak dengan mata, namun ada dialam ini. Aura terdiri dari Aura Positif dan Aura Negatif. Jika kata Aur huruf u diganti menjadi i, maka akan dibaca menjadi Air.
Legenda mencatat bahwa di Desa Aur merupakan tempat terdamparnya salah seorang dari Tujuh bersaudara Puyang Serampu, yaitu dikenal dengan sebutan Puyang Terbang menggunakan Jubah, dengan legenda pohon Bunga Tanjung berbunga emas. Saat ini Jubah peninggalan Puyang Terbang Berjubah maseh dapat di lihat dengan mata, jika kita berkunjung di Desa Aur. Dan bagi hendak berziarah ke makam ini makam/kuburannya terletak dipinggir sungai Lubai, Desa Aur.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut :
Aur n buluh; bambu; -- ditanam, betung tumbuh, pb mendapat untung (laba) banyak; -- ditarik sungsang, pb banyak sangkut-pautnya sehingga susah dilaksanakan; sbg -- dng rebung, pb sangat karib (tt persahabatan);
Aur, meng·a·ur v menyebarkan (benih, bunga, dsb); menabur
Dulmuluk Sosialisasikan 5 M + 3 T
3 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar